REVIEW JURNAL
1.
|
Judul
|
: Akuntansi Internasional : Harmonisasi Versus
Standardisasi
|
2.
|
Nama Penulis
|
: Arja Sadjiarto
|
3.
|
Nomor
|
: 2
|
4.
|
Halaman
|
: 144-161
|
5.
|
Motivation for Research
|
: Survei yang dilakukan oleh oleh Deloitte
Touche Tohmatsu International pada tahun 1992 terhadap 400 perusahaan skala
menengah di dua puluh negara maju menunjukkan, bahwa alasan mereka untuk
melakukan bisnis di pasar internasional adalah karena adanya kesempatan
bertumbuh (84%), untuk mengurangi ketergantungan pada perekonomian domestik
(39%), memenuhi permintaan pasar (34%) dan biaya operasi yang lebih murah
(24%) (Iqbal, Melcher, Elmallah, 1997 : 5). Survei ini menunjukkan salah satu
kenyataan bahwa ada kecenderungan banyak perusahaan yang menjalankan bisnis
secara global dan tidak hanya terpaku pada bisnis di negara asal saja.
|
6.
|
Statement of The Problem
|
: Adanya
lingkungan dan kondisi hukum, sosial politik dan ekonomi yang berbeda-beda
antar negara menyebabkan standar akuntansi juga berbeda. Globalisasi yang
tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya
perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar
akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. Dalam hal ini terdapat
dua pendapat mengenai standar akuntansi internasional yaitu harmonisasi dan
standardisasi.
|
7.
|
Tinjauan Pustaka
|
-
Financial
Accounting Standards Board (1999), Summaries and Status of all FASB Statements,www.rutgers.edu/Accounting/raw/fasb/public/index.html,
September1999.
-
(1999), International Accounting Standard
Setting: A Vision for the Future- Report of the FASB ,
www.rutgers.edu/Accounting/raw/fasb , September 1999.
-
International Accounting Standards Committee (1999),
List of Current IASC Standards, www.iasc.org.uk/frame/cen2_1.htm
-
Iqbal, M. Zafar, Trini U. Melcher dan Amin E.
Elmallah (1997), International Accounting : A Global Perspective,
Cincinnati, Ohio: South-Western College Publishing
-
Nobes, Christoper dan Robert Parker (1995), Comparative
International Accounting, Edisi keempat, London: Prentice Hall
International (UK) Limited
-
Radebaugh, Lee H., dan Sidney J. Gray (1997), International
Accounting and Multinational Enterprises, Edisi keempat, Toronto, Canada:
John Wiley & Sons, Inc.
|
8.
|
Hipotesis
|
: Globalisasi yang tampak adanya dari kegiatan antar negara serta
munculnya perusahaan asing maka akan timbulnya kebutuhan pada standar
akuntansi yang berlaku. Ada dua pendapat mengenai standar akuntansi internasional
yaitu harmonisasi dan standarisasi.
|
9.
|
Metode
|
: Membandingkan standar akuntansi di Indonesia dan
Amerika Serikat.
|
10.
|
Hasil
|
: Bahwa
standar yang disusun sangat bergantung pada kondisi masing-masing negara,
meskipun dilihat dari judul standarnya, beberapa standar memiliki kemiripan. Cukup banyak
juga standar akuntansi di Amerika Serikat yang berupa amandemen (amendment)
dan penarikan kembali
(rescission) standar yang telah diterbitkan
sebelumnya.
|
11.
|
Kesimpulan
|
-
Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu.
Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda
dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan
perdagangan antar negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan
timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di
seluruh dunia.
-
Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha
harmonisasi standar akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar
standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini
tidak harus menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan
juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang
disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.
-
FASB mempunyai pandangan bahwa tetap harus ada satu
standar akuntansi internasional yang berlaku di seluruh dunia. Untuk itu
perlu dibentuk organisasi penentu standar akuntansi internasional dengan
struktur dan proses tertentu. Menurut FASB, IASC bisa dimodifikasi menjadi
organisasi ini atau membentuk organisasi baru atau memodifikasi FASB sendiri.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar